TEKS AKADEMIK

Teks akademik atau yang sering juga di sebut teks ilmiah adalah tulisan yang di peroleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pegamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisannya yang bersantun bahasa dan isinya Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya.

Teks akademik dapat berwujud buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, artikel ilmiah. Teks akademik memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya :

1. Sederhana dalam hal struktur kalimat

Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui penggunaan kalimat simpleks. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa.

2. Padat informasi

Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi.

3. Padat akan kata kata leksikal

Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbial tertentu) dari pada kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya).

4. Banyak memanfaatkan nominalisasi (banyak memanfaatkan metafora)

Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat).

5.Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Gramatika melalui Ungkapan Inkongruen

Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari ungkapan yang kongruen. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika dalam ungkapan yang jelas bahwa dari segi metafora gramatika teks-teks akademik menunjukkan ciri keilmiahan baik secara ideasional maupun tekstual. Secara ideasional, melalui metafora gramatika isi materi yang disampaikan menjadi lebih padat, dan secara tekstual, cara penyampaian materi yang melibatkan pergeseran tataran tersebut juga berdampak pada perbedaan tata organisasi di tingkat kelompok kata atau kalimat.

6. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis

Pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan nomina yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi. Istilah teknis merupakan bagian yang esensial pada teks akademik, karena istilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu, tataran keilmuan,  dan latar (setting) pokok persoalan yang disajikan di dalamnya.

7. Teks Akademik Bersifat Taksonomik dan Abstrak

Pada dasarnya taksonomik adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu. Teks akademik dikatakan abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan di dalamnya seringkali merupakan hasil dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori.

8. Teks Akademik Banyak memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora

Pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda yang disebut didalam kelompok nomina bukan benda yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya.

9. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan  Proses Relasional Atributif.

Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan tersebut.

10. Teks Akademik Bersifat Monologis dengan Banyak Mendayagunakan Kalimat Indikatif-Deklaratif

Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks akademik mendayagunakan kalimat Indikatif-Deklaratif.

11. Teks Akademik Memanfaatkan Bentuk Pasif untuk Menekankan Pokok Persoalan, bukan dan Akibatnya, Teks Akademik Menjadi Objekatif, bukan Subjektif

Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan di dalam teks tersebut, karena teks akademik tidak membahas para pelaku atau ilmuwan, tetapi membahas pokok persoalan tertentu yang disajikan di dalamnya.

12. Teks Akademik tidak Mengandung Kalimat Minor

Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya.

13. Teks Akademik tidak Mengandung Kalimat Takgramatikal

Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu. Teks akademik yang mengandung kalimat takgramatikal, baik yang berkekurangan maupun yang berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan ciri bahasa takbaku. Secara tekstual, ketakgramatikalan pada teks akademik menunjukkan ciri ketidakilmiahan atau ciri lisan. Selain sulit ditabulasikan ke dalam stuktur kalimat, ketakgramatikalan juga mengganggu pemahaman pembaca, yang pada akhirnya juga mengurangi tingkat keterbacaan teks tersebut.

14. Teks Akademik Tergolong ke dalam Genre Faktual bukan Genre Fiksional

Teks akademik tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau khayalan.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAGAM DAN BAHASA INDONESIA

WISATA GURATAN WATU DI LERENG GUNUNG SLAMET